Preferensi Wisatawan Terhadap Tempat Wisata Kampung Adat Bena dan Wogo dengan Penggunaan Law of Comparative Judgement

Authors

  • Maria Yasintha Uge Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Pemilihan lokasi wisata sebagai daerah tujuan wisata sangat dipengaruhi oleh preferensi wisatawan. Preferensi wisatawan merupakan gambaran-gambaran dari nilai-nilai terbaik yang dipertimbangkan wisatawan dalam menentukan sebuah pilihan berwisata. Preferensi wisatawan dianggap sebagai pandangan ideal atas keberadaan wisata dilihat dari prespektif dan tuntutan wisatawan. Studi ini bertujuan untuk melakukan perbandingan dua tempat wisata budaya kampung adat dari sisi preferensi wisatawan dengan menggunakan analisa the law of comparative judgement. Responden terdiri dari wisatawan domestik termasuk wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Berdasarkan hasil komparasi dari berbagai teori, maka faktor-faktor yang menjadi hipotesa untuk diteliti dalam studi ini adalah gambaran perjalanan wisata (jarak objek wisata, lama tinggal, biaya, resiko, dan tingkat kepercayaan terhadap biro perjalanan); keunggulan daerah tujuan wisata (jenis atraksi, kualitas layanan, lingkungan fisik, dan sikap masyarakat lokal); akomodasi wisata (keberadaan fasilitas wisata, jumlah, dan kisaran harga); serta aksesibilitas (jarak objek wisata, kondisi jalan, jenis angkutan, frekuensi, dan tarif angkutan). Terdapat tiga tahapan analisa dalam studi ini yaitu: pertama, deskriptif kualitatif; kedua, analisa the law of comparative judgement; dan ketiga, analisa lokasi wisata budaya kampung adat yang paling disukai berdasarkan preferensi wisatawan dengan menggunakan metode pembobotan.Hasil analisa menyimpulkan bahwa: metode the law of comparative judgement dapat digunakan dalam studi yang bersifat perbandingan, dengan responden utamanya yaitu wisatawan; karakter yang berbeda antara wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara menyebabkan adanya perbedaan pada penilaian kepentingan relatif preferensi setiap wisatawan; berdasarkan preferensi wisatawan, wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara lebih memilih Kampung Adat Bena sebagai lokasi wisata budaya kampung adat yang lebih disukai; serta terdapat dua faktor pembeda yang membedakan Kampung Adat Bena dan Kampung Adat Wogo, dimana terdiri dari daya tarik wisata (tourist heritage) yaitu ornamen rumah adat (Sa’o) dan kebudayaan tradisional (bahasa, mata pencaharian dan kerajinan tradisional), serta akomodasi wisata.

Kata kunci : Preferensi Wisatawan, Wisata Budaya, Kampung Adat

Downloads

Published

2012-05-22

How to Cite

Uge, M. Y. (2012). Preferensi Wisatawan Terhadap Tempat Wisata Kampung Adat Bena dan Wogo dengan Penggunaan Law of Comparative Judgement. Jurnal Tata Kota Dan Daerah, 1(1), pp. 30–38. Retrieved from https://tatakota.ub.ac.id/index.php/tatakota/article/view/98

Issue

Section

Articles