PENGARUH REVITALISASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KEKUMUHAN DI KAMPUNG MELAYU, KOTA SEMARANG

Authors

  • Flandi Tito Pratama Department of Urban and Regional Planning, Universitas Diponegoro
  • Mussadun Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.takoda.2024.016.01.5

Keywords:

revitalisasi, kampung melayu, tingkat kekumuhan, kota semarang

Abstract

Kampung Melayu merupakan satu dari empat kampung bersejarah yang ada di Kota Semarang, namun kondisinya saat ini sedang mengalami degradasi dari berbagai aspek yang menyebabkan kawasan ini menjadi marginal, kumuh, tidak produktif, serta menjadi beban bagi Pemerintah Kota Semarang. Oleh sebab itu pada tahun 2021 Pemerintah Kota Semarang melakukan kegiatan revitalisasi yang bertujuan untuk menangani permasalahan kekumuhan yang ada di Kampung Melayu. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan revitalisasi terhadap kondisi tingkat kekumuhan yang ada di Kampung Melayu. Sasaran penelitian ini meliputi identifikasi tahapan revitalisasi dan analisis tingkat kekumuhan di Kampung Melayu baik sebelum dan sesudah revitalisasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik analisisnya yakni analisis statistik deskriptif dan analisis skoring. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kegiatan revitalisasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat kekumuhan yang ditunjukkan pada variabel-variabel yang meliputi Kondisi Jalan Lingkungan, Kondisi Drainsae Lingkungan, dan Kondisi Pengelolaan Persampahan. Sedangkan kegiatan Revitalisasi ternyata tidak atau kurang berpengaruh terhadap penurunan tingkat kekumuhan yang ditunjukkan pada variabel-variabel yang meliputi Kondisi Bangunan Gedung, Kondisi Penyediaan Minum, Kondisi Pengelolaan Air Limbah, dan Kondisi Pengaman Kebakaran.

References

Aris, I., & Kurniawati, U. F. (2022). Arahan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang dengan Konsep Livable Settlement. Jurnal Teknik ITS, 11(2), 75–81

Danisworo, M. (2000). Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota. www.urdi.org (urban and regional development institute, 2000).

Dewi, D. I. K., & Esariti, L. (2016). Persepsi Masyarakat Terhadap Faktor-Faktor PenentuPelestarian Bangunan Kuno Di Kampung Kauman Semarang.pdf (pp. 319–323). RUANG.

Fox, S. (2014). The Political Economy of Slums: Theory and Evidence from Sub-Saharan Africa. World Development, 54, 191–203.

Hasanawi, A., Masturi, H., & Hasanawi, A. (2019). Improvement of Community Governance to Support Slum Upgrading Programs in Indonesia Improvement of Community Governance to Support Slum Upgrading Programs in Indonesia. The Indonesia Journal of Develpoment Planning, III(3), 347–358.

Kairupan, F. F. ., Tondobala, L., & Waani, J. O. (2021). Revitalisasi permukiman kumuh tepian sungai kampung ngapa berbasis kampung berkelanjutan. Jurnal Fraktal, 6(1), 11–22.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2018). Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. MPU Dan PRRI, 14, 1–43. http://www.pu.go.id/

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, R. I. (2020). Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 682 Tentang Kawasan Cagar Budaya Kota Semarang Lama Sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional.

Kurniawati, W., & Astuti, K. D. (2013). Bentuk Ketahanan Iklim Kawasan Bersejarah Di Kampung Melayu Semarang. Ruang, 1(2), 251–260.

Kurniawati, W., Mussadun, Suwandono, D., & Islamey, T. Z. (2019). Local Wisdom in Malay Kampung Semarang as Representatives of Smart Environment. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 396 (1).

Lilford, R., Kyobutungi, C., Ndugwa, R., Sartori, J., Watson, S. I., Sliuzas, R., Kuffer, M., Hofer, T., Porto De Albuquerque, J., & Ezeh, A. (2019). Because space matters: Conceptual framework to help distinguish slum from non-slum urban areas. BMJ Global Health, 4(2). https://doi.org/10.1136/bmjgh-2018-001267

Lutafali, S., & Khoja, F. (2011). Economic and ecological partnership revitalizing urban slums: A case study of Cairo. International Journal of Ecology and Development, 18(W11), 29–45.

Mohanty, M. (2020). Squatter Settlements and Slums and Sustainable Development. Sustainable Cities and Communities, 1–12.

Mussadun, M., Kurniawati, W., & Nugraha, M. F. (2019). Adaptasi Masyarakat Pesisir Gang Banjar Kampung Melayu Semarang Terhadap Banjir Rob. Jurnal Pengembangan Kota, 7(2), 111–119.

Nur’aini, R. D., Triharti, D., & Rahman, T. N. (2015). Kajian Revitalisasi Arsitektural Di Bantaran Kali Code Yogyakarta. November, 1–7.

Ramlee, M., Omar, D., Yunus, R. M., & Samadi, Z. (2015). Revitalization of Urban Public Spaces: An Overview. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 201, 360–367.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Spandou, M., Garcia, C., & Macário, R. (2010). Urban revitalization and Transport : local factors and driving forces from a stakeholders view. CITTA 3rd Annual Conference on Planning Research: Bringing City Form Back Into PLanning, December, 1–22.

Suardi, I. W. (2019). Metode Penelitan Sosial. In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.

Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor 050/275 Tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh Di Kota Semarang, (2021).

Zagroba, M. (2016). Issues of the Revitalization of Historic Centres in Small Towns in Warmia. Procedia Engineering, 161, 221–225.

Downloads

Published

2024-07-08

How to Cite

Flandi Tito Pratama, & Mussadun. (2024). PENGARUH REVITALISASI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KEKUMUHAN DI KAMPUNG MELAYU, KOTA SEMARANG. Jurnal Tata Kota Dan Daerah, 16(1), 45–62. https://doi.org/10.21776/ub.takoda.2024.016.01.5