IDENTIFIKASI JEJARING EKOLOGI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.takoda.2022.014.02.7Keywords:
Bandung, jejaring ekologi, ruang terbuka hijau, kota berkelanjutanAbstract
Kota Bandung merupakan kota terbesar ke tiga di Indonesia. Pesatnya pembangunan menyebabkan tingginya kompetisi antara kebutuhan ruang untuk produktivitas dan ruang hijau yang memiliki peran dalam memberikan jasa ekosistem. Penyediaan RTH pada suatu kota telah ditetapkan oleh peraturan yang mana diturunkan ke dalam rencana tata ruang, yaitu 30% dari luas wilayah. Meskipun begitu, agar RTH mampu secara maksimal berperan memberikan jasa ekosistem dan berkontribusi dalam mewujudkan kota berkelanjutan, kuantitas RTH bukanlah hal utama. Terbentuknya jejaring ekologi RTH kini telah menjadi indikator penting dalam pengembangan RTH. Konsep ini menekankan terbentuknya jejaring dari keterkaitan satu RTH dengan RTH lainnya yang terhubung melalui jalur hijau. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini akan mengidentifikasi seberapa jauh jejaring ekologi RTH di Kota Bandung sudah terbentuk. Hasil analisis menunjukkan bahwa jejaring ekologi RTH belum terbentuk di Kota Bandung, analisis spasial menunjukkan hanya 13% RTH yang sudah terhubung. Hasil dari penelitian ini menekankan bahwa dalam penyediaan RTH tidak cukup hanya dengan melihat distribusi RTH secara kuantitas saja. Bagaimana satu RTH dan RTH lainnya terhubung dengan baik melalui jalur hijau seharusnya menjadi arahan kebijakan yang perlu ditekankan dalam penataan ruang perkotaan agar RTH dapat berperan maksimal dalam mewujudkan kota berkelanjutan.
Kata Kunci : Bandung, jejaring ekologi, kota berkelanjutan, ruang terbuka hijau.
References
Budiharjo, E. (2005). Dan Sujanto, D.,“. Kota Berkelanjutan”, Bandung: PT. Alumni.
Badan Pusat Statistik Kota Bandung (2018) .Bandung Dalam Angka 2018
Bappeda Kota Bandung (2012). Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung Tahun 2012-2032.
Cook, E. A. (2002). Landscape structure indices for assessing urban ecological networks. Landscape and Urban Planning, 58(2–4), 269–280.
Nasional, B. S. (2004). SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan. Badan Standarisasi Nasional Republik Indonesia Jakarta, Indonesia.
Patarkalashvili, T. K. (2017). Urban forests and green spaces of Tbilisi and ecological problems of the city. Annals of Agrarian Science, 15(2), 187–191.
Puspitojati, T., & Samsoedin, I. (2015). Kajian Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 12(1), 55–66.
Reid, W. V. (2005). Millennium ecosystem assessment.
United Nation, Department of Economic and Social Affairs, & Population Division. (2018). World Urbanization Prospects: The 2018 Revision.
Vimal, R., Mathevet, R., & Thompson, J. D. (2012). The changing landscape of ecological networks. Journal for Nature Conservation, 20(1), 49–55.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Nabilla Dina Adharina, Triagung Aulia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).