Kinerja dan Rute Pelayanan Angkutan Kota di Kawasan Perkotaan Lumajang - Kabupaten Lumajang

Authors

  • Ira Rachmani Achadiyah Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Eddi Basuki Kurniawan Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Septiana Hariyani Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Angkutan kota merupakan salah satu bentuk dari sarana transportasi yang mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, yang juga merupakan sarana transportasi alternatif di dalam kota, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Angkutan kota di kawasan perkotaan Lumajang memiliki permasalahan kinerja dan rute pelayanan dikarenakan semakin menurunnya jumlah penumpang sehingga trayek yang ada (yaitu 7 trayek) disusutkan menjadi tiga trayek pada tahun 2003 berdasarkan Keputusan Kadinhub Kabupaten Lumajang dengan SK No. 551. 21/ 332/ 427. 37/ 2003 tentang Trayek Angkutan Kota di Kabupaten Lumajang hingga menjadi satu trayek pada saat survei dilaksanakan (Mei 2009). Selain itu masih terdapat guna lahan potensial yang belum terlayani oleh jasa angkutan kota. Pada kondisi eksisting, angkutan kota mengalami penumpukan trayek yang disebut overlap rute. Kondisi overlap mempengaruhi kinerja operasional angkutan kota yang nantinya akan berpengaruh pada kenyamanan penumpang. Penelitian kinerja dan rute pelayanan angkutan kota di kawasan perkotaan Lumajang-Kabupaten Lumajang untuk mengavaluasi angkutan kota baik dari sisi kinerja operasional, finansial dan rute/ trayek.

Hasil dari analisis kinerja operasional (faktor muat, waktu antara, waktu tunggu keberangkatan, waktu perjalanan dan kecepatan kendaraan) angkutan kota di kawasan perkotaan Lumajang berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.687/AJ.206/DRJD/2002, rata-rata masih berada di bawah standar. Untuk kinerja finansial, diperoleh hasil bahwa rata-rata biaya operasi kendaraan (BOK) per hari sebesar Rp. 161.704,29,- dan pendapatan pemilik angkutan per hari sebesar Rp. 27.295,72 bila dihitung berdasarkan tarif yang berlaku saat ini (tahun 2009). Sedangkan berdasarkan hasil dari pemilihan rute dengan memakai model all or nothing dan stokastik dihasilkan rute rekomendasi untuk agkutan kota. Selanjutnya hasil analisis tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat rekomendasi dalam upaya peningkatan kinerja dan rute pelayanan angkutan kota di kawasan perkotaan Lumajang.

Kata kunci: Angkutan kota, Kinerja operasional, Kinerja finansial, Rute pelayanan

Downloads

Published

2012-05-22

How to Cite

Achadiyah, I. R., Kurniawan, E. B., & Hariyani, S. (2012). Kinerja dan Rute Pelayanan Angkutan Kota di Kawasan Perkotaan Lumajang - Kabupaten Lumajang. Jurnal Tata Kota Dan Daerah, 2(2), pp. 9–17. Retrieved from https://tatakota.ub.ac.id/index.php/tatakota/article/view/103

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>