Arahan Konservasi Wilayah Sungai Bengawan Solo yang Melalui Perkotaan Bojonegoro

Authors

  • Dwi Ratna Putri Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Tunjung Wijayanto Suharso Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
  • Fadly Usman Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Abstract

Tujuan dari penelitian untuk mengidentifikasi karakteristik guna lahan dan pengaruhnya terhadap debit air banjir serta merekomendasikan arahan guna lahan dan konservasi yang tepat sesuai kemampuan lahan berdasarkan Permen LH no 17 tahun 2009. Metode penghitungan intensitas hujan dengan metode mononobedan debit puncak menggunakan metode rasional. Metode regresi linier berganda untukmengkaji hubungan perubahan guna lahan sawah, ladang, wilayah terbangun, lainnya dengan perubahan debit banjir. Analisis kemampuan dan kesesuaian lahan dilakukan dengan teknik overlay peta. Hasilnya selama tahun 2002-2008 terjadi peningkatan pada wilayah terbangun dari 1164,72 ha menjadi 1487,53 dan sawah mengalami penurunan dari 1302,03 ha menjadi 1053,7 ha sedangkan ladang meningkat dari 671,03 ha menjadi 711,53 ha dan guna lahan lain mengalami penurunan dari 294,26 ha menjadi 173,28 ha. Kawasan Perkotaan Bojonegoro memiliki kelas kemampuan lahan I, II yang sesuai untuk lahan pertanian dan III sesuai untuk lahan pertanian dan nonpertanian. Konservasi berdasarkan fungsi kawasan dilakukan dengan metode vegetatif dan mekanik. Konservasi di kawasan lindung sebagai daerah pengamanan aliran sungai menjadi sangat penting untuk perbaikan lingkungan sungai.

Kata kunci: Guna lahan, Debit banjir, Konservasi lahan

Downloads

Published

2012-05-22

How to Cite

Putri, D. R., Suharso, T. W., & Usman, F. (2012). Arahan Konservasi Wilayah Sungai Bengawan Solo yang Melalui Perkotaan Bojonegoro. Jurnal Tata Kota Dan Daerah, 2(2), pp. 75–82. Retrieved from https://tatakota.ub.ac.id/index.php/tatakota/article/view/110

Issue

Section

Articles